CLICK HERE FOR BLOGGER TEMPLATES AND MYSPACE LAYOUTS »

Senin, 05 Januari 2009

Prinsip Dasar Desain

Prinsip Dasar Desain

Kontras (Contrast)
Maksud prinsip kontras adalah menghindari elemen desain dalam halaman yg tampak serupa. Apabila elemen (jenis tulisan, warna, ukuran, tebal tulisan, spasi, etc) tidak diingkan serupa maka buat elemen desain tsb saling membedakan. Kadang, dalam sebuah halaman, kontras menjadi visualisasi yg paling menarik perhatian. Kontras adalah penyebab awal pembaca membaca halaman tsb.

Repetisi (Repetition)
Elemen visual yg berulang dalam sebuah desain. Kamu dapat mengulang ulang warna, bentuk, teksture, ketebalan garis, jenis tulisan, ukuran, konsep grapis, etc. Pengulangan eleme visual ini mengembangkan komposisi dan memperkuat desain dalam kesatuan komposisi.

Alignment
Jangan meletakkan elemen desain apapun tanpa sebab. Setiap elemen visual harus memiliki hubungan dengan elemen visual lain yg berada dalam halaman. Penggunaan alignmen yg tepat akan melahirkan efek tampilan bersih, berkelas, dan segar.

Kedekatan (Proximity)
Setiap elemen desain yg saling berhubung seharusnya dikelompokkan bersama sama. Saat elemen desain saling berdekatan, mereka lebih terlihat sebagai satu unit visual daripada unit visual terpisah. Penggunaan promity yg tepat akan mengorganisasikan informasi, mengurangi kekacauan, dan memberikan pembaca struktur tampilan yg jelas.

contoh web desain















Prinsip Desain


Desain Website Bagi Semua Browser
Sebagian kecil web designer memegang dogma web ideal dimanadesain situs harus bisa diakses semua browser tanpa kecuali. Untuk mencapai standar ideal tsb, webdesigner harus memastikan layout halaman yg didesain bekerja sempurna pada setiap browser, termasuk lynx, webtv, firefox, opera, netscape, dan lainnya. Layout Template website tsb juga harus bekerja sempurna pada versi minor browser tsb (yg kadang kadang memiliki metode parsing HTML yg berbeda dengan anak anak versi mayor / minor lainnya).

Sekarang Standar ideal desain tsb tidak lagi mutlak. Tidak perlu memaksakan diri mewujudkan cetak biru desain website apabila klien tidak menginginkannya. Terlebih lagi, ada keputusan penting berada di luar kendali webdesigner yg bisa mempengaruhi output akhir, seperti release terbaru browser.

Terbayangkan seandainya perusahaan firefox merelease versi baru, maka kita pun harus mendesain ulang (redesain) website agar sesuai dengan bagaimana versi baru tsb memparsing kode html situs sambil tetap berusaha membuat layout situs compatible. Wow, melihat panjanganya masa desain, testing, dan developing web, bisa dikatakan kalau pembuatan website telah berubah menjadi website developing derita yang mirip perumpamaan menguras air laut dengan gayung mandi. Website Developing menghabiskan terlalu banyak waktu, tenaga, dan akal sehat jadi lebih baik dihentikan sebelum semua orang yg berhubungan dalam pembuatan websites menjadi gila hahaha..

Seandainya (masih) ada manusia yg berniat menjadi designer web jenis ini maka ada baiknya pemakaian teknologi web sekunder seperti javascript, java, CSS, dan DHTML sedikit dikurangi. Ada baiknya ketergantungan terhadap teknologi selain HTML dikurangi karena selain bukan kunci sukses komunikasi dunia maya, penggunaan Bahasa Scripting non HTML adalah penyumbang terbesar masalah kompabilitas (terutama saat perusahaan seperti firefox melakukan release versi baru).

Dengan memahami bagaimana elemen situs mengalami degradasi, kamu dapat menyusun halaman situs yang akan tetap tampil fantastis pada browser terkini. Halaman situs tsb juga tidak akan mengusir pengunjung website yg menggunakan versi jadul browser

Desain Website Bagi Semua Orang
Pendekatan desain lain, yg cukup sukses, adalah membuat bermacam versi situs yg didesain demi kebutuhan bermacam tingkat user. Satu versi situs bisa bekerja dengan javascript. Sementara yang lain, berupa solid HTML 3.0 namun tanpa elemen aksesoris lain. Kemudian Dibuat juga versi text-only yg diperuntukkan bagi para pengguna Lynx, browser nonvisual, dan browser sederhana lainnay. Seandainya kamu banyak waktu luang, maka kamu bisa membuat versi situs flash. Namun pada dasarnya, 2 versi situs saja sudah lebih dari cukup.

Pengembangan metode pendekatan ini adalah dengan memasukkan snippet kode pengecek jenis versi browser yg dipakai pengunjung websites. Kemudian seandainya info tsb sudah didapat, maka server akan menampilkan halaman situs yg sesuai browser pemanggilan HTTP request. Tentu saja metode ini membutuhkan lebih menyita waktu dan juga pengetahuan teknis coding lumayan, namun layak untuk ditempuh seandainya kamu ingin pengalaman pengunjung optimal disebabka hasil desain terbaik.


Langkah demi langkah desain website :

1. Membuat sketsa desain di kertas

2. Membuat layout desain denagn photosop atau coreldraw
Setelah sketsa sudah jadi, softwareyang digunakan seperti Adobe Phothosop, Adobe Illustrator, Macromedia Fireworks dan lain-lain

3. Membagi gambar menjadi potongan kecil (slicing)
setelah layout desain hompagesudah jadi, file gambar tersebut dipecah menjadi potongan kecil-kecil untuk mengoptimizewaktu download.

Untuk melakukan hal tersebut dapat menggunakan softwareAdobe Photshop CS3. Softwareini dapat langsung memotong gambar yang besar dan otomatis juga menjadikannya kedalam halaman html. Langkah ini bisa saja dilewatkan jika saja ukuran gambar tidak terlalu besar.

4. Membuat animasi dengan Flash atau gif construction set

5. Membuat html
setelah itu dalam merapikan layout desainkita seperti menempatkan beberapa tombol dan gambar, menambah text, mengedit scripthtml, membuat layoutformke dalam format html. Untuk hal ini dapat dilakukan dengan softwarehtml editor seperti macromedia dreamweaver.

6. Programing dan scrip
untuk website e-commerce, iklan baris, lelang, database, membuat guestbook, counterdan forum diskusi. File html kita perlu programminguntuk melakukan aktivitas semacam itu. Programming dan script ini bisa dibuat dengan menggunakan bahasa ASP, Borland Delphi, CGI, PHP, Visual Basic. Dan yang perlu kita perhatikan bahwa programmingdan scriptbiasanya
dilakukan setelah desain homepagekita telah jadi.

7. Upload html
setelah file kita telah menjadi html beserta gambar dan scriptnya. Kita perlu meng-uploadnya kita perlu meng-upload file kita ke suatu tempat (hosting),

Agar semua orang didunia dapat mengakses halaman html kita. Biasanya macromedia dreamweaver dengan fasilitas site FTP dan microsoft Frontpage dengan Publishnya telah menyediakan fasilitas uploadini. Atau dapat menggunkan softwareseperti WS-FTP, Cute FTP, Filezila dan lain-lain.

4 komentar:

sitha-rye mengatakan...

Wakakakakakakakakaakakakakakakakakakakakakakak

amelimel mengatakan...

temanya bagus, warnanya tidak mencolok, pokoknya siip lah..

gukguk mengatakan...

hmmm..

tentang dasar desai'a secara teori dah bagus...

Pi kalo bisa kasih gambar langkah2'a juga dunq...biar para pemula pembuat website g kesulitan kalo nemuin hal yang kurang paham..heheh

yasudah..secara keseluruhan dah bagus Qo..

SUKSES YUPZZZZ....

Anonim mengatakan...

cah Nuansa piNk bU...^_^

maTeri'y da bgs qO..
tMbh gi ya maTeri'y..:)